Saat membeli properti, ada berbagai metode pembayaran yang ditawarkan oleh pengembang, termasuk cash keras dan cash bertahap. Kedua metode ini memiliki karakteristik yang berbeda dan keuntungan masing-masing bagi pembeli. Agar Anda dapat memilih opsi yang paling sesuai dengan kondisi finansial, penting untuk memahami perbedaan antara cash keras dan cash bertahap serta keuntungan yang ditawarkannya.
1. Cash Keras
Cash keras adalah metode pembayaran di mana pembeli membayar seluruh harga properti secara tunai dalam satu waktu, biasanya dalam jangka waktu yang singkat setelah perjanjian pembelian disepakati.
Keuntungan Cash Keras:
- Diskon Harga Lebih Besar: Pembelian properti dengan cash keras sering kali mendapatkan diskon lebih besar dibandingkan metode pembayaran lainnya. Pengembang lebih menyukai pembelian dengan metode ini karena mereka mendapatkan dana secara langsung.
- Proses Lebih Cepat: Karena pembayaran dilakukan secara penuh, proses serah terima properti juga bisa lebih cepat dibandingkan metode cicilan atau kredit.
- Bebas dari Bunga: Pembayaran cash keras tidak melibatkan pinjaman, sehingga Anda tidak perlu membayar bunga atau biaya tambahan lainnya seperti yang biasanya ada pada metode cicilan.
- Mengurangi Risiko Kenaikan Harga Properti: Dengan membayar tunai, Anda mengunci harga properti pada saat pembelian, sehingga tidak terpengaruh oleh kenaikan harga di masa depan.
Kekurangan Cash Keras:
- Butuh Dana Besar Sekaligus: Kelemahan utama dari cash keras adalah Anda harus memiliki dana yang besar dalam satu waktu. Tidak semua orang mampu menyiapkan uang tunai sebesar harga properti dalam jangka waktu yang singkat.
2. Cash Bertahap
Cash bertahap adalah metode pembayaran di mana harga properti dibagi ke dalam beberapa kali angsuran dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati dengan pengembang. Biasanya, tenor pembayaran ini berkisar antara 12 hingga 36 bulan, tergantung pada kebijakan pengembang.
Keuntungan Cash Bertahap:
- Tidak Memerlukan KPR atau Bunga: Dengan cash bertahap, Anda tidak perlu mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan tidak dikenakan bunga seperti pada KPR. Anda hanya membayar sesuai jadwal yang disepakati tanpa tambahan biaya bunga.
- Pembayaran Lebih Fleksibel: Dibandingkan cash keras, cash bertahap memberikan keleluasaan karena Anda bisa mencicil harga properti dalam beberapa kali pembayaran. Ini memudahkan pembeli yang belum memiliki dana penuh tetapi ingin membeli properti tanpa harus terikat pinjaman bank.
- Tanpa Proses Kredit yang Rumit: Anda tidak perlu melalui proses pengajuan kredit yang panjang dan rumit seperti halnya dengan KPR. Ini membuat pembelian lebih praktis.
Kekurangan Cash Bertahap:
- Harga Properti Lebih Tinggi: Biasanya, harga total yang harus dibayar dalam cash bertahap lebih tinggi dibandingkan dengan cash keras karena diskon yang lebih kecil. Beberapa pengembang bahkan bisa mengenakan mark-up harga karena pembayaran dilakukan secara bertahap.
- Waktu Terbatas: Meskipun lebih fleksibel dibandingkan cash keras, cash bertahap tetap memiliki batas waktu pembayaran, misalnya 12, 24, atau 36 bulan. Jadi, Anda harus bisa mengelola arus kas dengan baik agar tidak mengalami keterlambatan pembayaran.
Perbandingan Cash Keras dan Cash Bertahap
Kriteria | Cash Keras | Cash Bertahap |
---|---|---|
Waktu Pembayaran | Sekaligus | Bertahap dalam beberapa bulan |
Diskon | Lebih besar | Lebih kecil atau tanpa diskon |
Bunga | Tidak ada | Tidak ada |
Keterlibatan Bank | Tidak perlu | Tidak perlu |
Keleluasaan Finansial | Membutuhkan dana besar sekaligus | Lebih fleksibel, pembayaran diangsur |
Harga Properti | Lebih rendah | Biasanya lebih tinggi |
Kesimpulan
Baik cash keras maupun cash bertahap memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Cash keras cocok bagi Anda yang memiliki dana besar dan ingin mendapatkan diskon maksimal serta proses yang cepat. Sedangkan cash bertahap lebih cocok bagi Anda yang membutuhkan fleksibilitas pembayaran tanpa harus terikat pada pinjaman bank atau bunga, meski harus membayar lebih mahal.
Sebelum memilih metode pembayaran, pertimbangkan kondisi keuangan Anda dan diskusikan dengan pihak pengembang untuk mendapatkan penawaran terbaik. Dengan pemahaman yang baik, Anda bisa membuat keputusan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda.